Deklarasi duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin (duet AMIN), telah menciptakan momentum yang kuat dan menarik perhatian publik. Hal ini tentu dapat menjadi kerugian bagi kandidat bacapres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, jika mereka terlalu lama menunda pengumuman pasangan mereka.
Dimas Oky Nugroho, Pendiri Perkumpulan Kader Bangsa, menganggap bahwa kedua kandidat bacapres lainnya harus segera mengumumkan pasangan mereka dalam waktu dekat agar tidak kehilangan momentum yang sedang mereka alami. Lebih lanjut, ia mengungkapkan pentingnya bagi setiap kandidat bacapres untuk memahami situasi dengan baik sehingga tetap dianggap memiliki potensi di mata calon pemilih.
Menurutnya, dalam konteks kompetisi jelang Pilpres 2024, para kandidat perlu menghindari eskalasi isu-isu yang tengah viral terkait pemberitaan seputar Anies dan Cak Imin. Ketimbang Ganjar, Prabowo dianggap lebih siap untuk segera mendeklarasikan pasangannya, karena nama-nama calon pendampingnya sudah mulai tersaring, yaitu antara Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) atau Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Namun, Dimas juga menekankan bahwa keputusan bagi Prabowo tidaklah mudah, karena kedua nama tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Etho memiliki elektabilitas yang kuat, sementara Airlangga, yang memimpin Partai Golkar, memiliki jaringan politik yang solid dan merata.
Ia mengakui bahwa tidak bisa memastikan pertimbangan yang akan diambil oleh Prabowo, apakah hanya berdasarkan pertimbangan elektoral semata atau kekuatan mesin politik yang dapat memastikan mobilisasi Prabowo menjadi lebih kuat dalam menghadapi Anies.
Dimas juga mencatat bahwa tidak menutup kemungkinan Prabowo dapat memperkenalkan kandidat baru dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), mengingat Anies yang telah menggandeng Cak Imin telah berhasil menciptakan momentum dan menarik perhatian publik.
Terlepas dari siapa yang akan dipilih sebagai pendamping, Dimas menegaskan bahwa baik Prabowo maupun Ganjar harus menghindari terlalu lama terjebak dalam proses negosiasi mencari pendamping, karena penundaan tersebut dapat mengakibatkan kehilangan momentum dan potensi penurunan elektabilitas yang selama ini membuat mereka unggul dibandingkan Anies.
Intinya, fokus utama saat ini adalah mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk menghadapi dinamika politik yang tengah berlangsung, terutama setelah kemunculan duet AMIN yang sukses mencuri perhatian.
—
Editor: Rozak Al-Maftuhin